“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” (Yakobus 1:22)
Pembahasan: Yakobus 1:22 | Ayat Bacaan: Yakobus 1:16-27
Makanan yang sehat berguna untuk memberikan kita tenaga, nutrisi dan gizi yang baik bagi tubuh. Namun semua nutrisi yang terkandung dalam makanan itu tidak akan berguna bagi tubuh, jika makanan itu hanya dilihat saja atau hanya dicium saja wanginya. Makanan itu harus dimasukkan ke dalam mulut, dikunyah, ditelan dan diproses dalam tubuh. Demikian halnya dengan makanan rohani, yaitu firman Tuhan. Firman tidak akan berdampak apa-apa dalam hidup jika hanya dibaca atau didengar saja, tanpa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yakobus mengatakan ini seibarat seseorang yang melihat dirinya di cermin lalu kemudian setelah dia berpaling, lupa seperti apa rupanya.
Seseorang bisa mengira firman Tuhan sudah ada dalam kehidupannya, padahal firman itu belum memengaruhi kehidupannya sebab dia tidak pernah melakukannya. Dengan kata lain, dia sudah menipu dirinya sendiri. Orang yang percaya kepada Tuhan tidak hanya ahli dalam mendengar dan menafsirkan firman Tuhan, tetapi harus bertindak berdasarkan firman yang didengar dan dipelajari. Sekadar menganggukkan kepala pada firman Tuhan saja tidak cukup, kita perlu melakukan apa yang diperintahkan Firman untuk kita lakukan. Kita perlu mencari tahu apa yang Tuhan ingin kita lakukan melalui firman-Nya. Orang yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan adalah orang yang menaati perintah Tuhan dan menjadi pengikut Tuhan yang sejati. Firman Tuhan bukan buku sastra atau buku cerita yang hanya dinikmati dengan membaca dan membayangkan setiap cerita di dalamnya, ataupun sekadar menghafal ayat-ayat favorit. Firman Tuhan harus dilakukan, harus mengubahkan, dan menolong kita semakin serupa Kristus setiap hari.
Taatilah firman Tuhan, jangan membodohi diri sendiri dengan hanya mendengarkan dan membaca, tetapi tidak melakukannya. Kita akan benar-benar diberkati Tuhan dalam perjalanan iman kita jika kita belajar untuk taat dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan kita. Firman itu harus mengubahkan pola hidup kita, meskipun kita belum melakukannya dengan sempurna, namun kita akan bertumbuh seiring berjalannya waktu dengan bantuan Roh Kudus.
STUDI PRIBADI: Apakah kita sudah menjadi pelaku firman yang berjuang untuk menaati firman setiap hari?
Pokok Doa: Berdoalah supaya Tuhan menolong kita untuk bisa melakukan kebenaran firman-Nya.
Yakobus 1 : 16-27
16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
18 Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Pendengar atau pelaku firman
19 Saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah;
20 sebab kemarahan manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
21 Sebab itu, buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
23 Sebab jika seseorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia seumpama seseorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.
24 Ia memandang dirinya lalu pergi dan segera lupa bagaimana rupanya.
25 Tetapi siapa yang meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar lalu melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
26 Jikalau seseorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
27 Ibadah yang murni dan tidak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya diri sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Ibrani 12 : 1-17
Nasihat supaya bertekun dalam iman
1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
3 Ingatlah selalu Dia yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa, kamu belum sampai mencucurkan darah.
5 Sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak?
"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan,
dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya,
dan Ia mencambuk orang yang diakui-Nya sebagai anak."
7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu adalah anak-anak haram, dan bukan anak-anak yang sah.
9 Selanjutnya: Dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang singkat sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ganjaran itu menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
12 Sebab itu, kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
13 dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terkilir, tetapi menjadi sembuh.
14 Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun kehilangan anugerah Allah, agar jangan tumbuh akar pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau mempunyai nafsu rendah seperti Esau yang menjual hak kesulungannya demi sepiring makanan.
17 Sebab kamu tahu bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
1 Yohanes 1 : 7
7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
Ibrani 10 : 12
12 Tetapi, setelah mempersembahkan hanya satu kurban saja karena dosa, Kristus duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
Ibrani 10 : 17
17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan pelanggaran mereka."
Titus 1 : 8b-9
8b suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri
9 dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Kisah Para Rasul 2 : 36
36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."