“Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: ‘Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.’” (Markus 2:17)
Pembahasan: Markus 2:17 | Bacaan setahun: Markus 2:13-17
Kesuksesan seseorang atau sebuah perusahaan, dapat dicapai bila mereka memiliki prestasi yang membanggakan lingkungan sekitar. Namun di sisi lain, kita melihat ada sebagian orang yang tidak bisa melihat kelemahan dirinya sendiri sehingga menghalangi kemajuan yang seharusnya dapat dicapainya.
Dalam narasi yang dituliskan oleh Markus ini kita melihat bahwa ada pemimpin agama yang memiliki pandangan bahwa dirinya sendiri adalah orang yang baik dan orang lain adalah orang yang berdosa bahkan layak masuk neraka. Dengan kata lain, sulit bagi mereka untuk mengakui bahwa di hadapan Allah, diri mereka adalah manusia berdosa. Sebab itu, ketika mereka melihat Yesus bergaul dengan si pemungut cukai, mereka sangat marah. Oleh sebab itu, Yesus menyatakan bahwa hanya orang sakit yang membutuhkan tabib (dokter). Dengan demikian Yesus menyatakan dengan tegas bahwa Dia-lah Juru selamat manusia berdosa, yang datang untuk mengingatkan bahwa semua orang berdosa dan membutuhkan Kristus untuk menyelamatkan. Sebab itu, perkataan Yesus ketika menyembuhkan orang lumpuh, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” (Mrk. 2:1-12), telah membuat heboh dan marah para ahli Taurat, karena penyataan Yesus itu menunjukkan bahwa diri Kristus adalah Allah yang mau mengampuni dosa manusia. Dan panggilan Kristus kepada Lewi, si pemungut cukai, “Ikutlah Aku” (ayat 14) adalah sebuah panggilan untuk berubah, bertobat, dimana menuntut Lewi untuk meninggalkan segala kehidupan masa lalunya, dan memulai baru bersama Tuhan. Ini tentunya sebuah awal baru (hidup baru) yang Tuhan berikan kepada Lewi, orang berdosa yang sudah menerima pengampunan Tuhan dan yang menjalani panggilan hidup sebagai murid dan yang mengabdikan seluruh hidupnya bagi Tuhan Yesus Kristus.
Dalam perjalanan hidup kita, ingat bahwa Tuhan Yesus Kristus telah memanggil kita untuk menjadi percaya dan mengikuti-Nya sebagai seorang murid yaitu dengan mengikuti teladan hidup-Nya, tanpa kecuali. Oleh sebab itu, kita disebut sebagai murid Yesus Kristus.
STUDI PRIBADI: Berdasar apa kita menyatakan diri sebagai manusia berdosa? Mengapa kita sering memandang orang lain, tidak seperti yang Kristus lakukan? Apakah yang harus kita lakukan untuk hidup sebagai murid Kristus?
Pokok Doa: Berdoalah bagi pergumulan bangsa dan negara Indonesia agar para pemimpin negara mengedepankan kepentingan bersama. Gereja Tuhan dipimpin-Nya menghadapi persoalan pertumbuhan iman pada zaman ini.
Markus 2 : 13-17
Lewi pemungut cukai mengikut Yesus
13 Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka.
14 Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.
15 Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.
16 Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: "Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"
17 Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."
Markus 2 : 1-12
Orang lumpuh disembuhkan
1 Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah.
2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka,
3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang.
4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
5 Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya:
7 "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?"
8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu?
9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan?
10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa" --berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu--:
11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"
12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
Markus 2 : 14
14 Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!" Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia.
Matius 16 : 16
16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Yohanes 13:18
18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Yohanes 15:16
16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.