Kemartiran Stefanus

“Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: ‘Ya, Tuhan Yesus, terimalah rohku.’ Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’ Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” (KPR 7:59-60)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 7:59-60 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 7:54-60

Sebuah riset menyebutkan bahwa hampir sembilan puluh ribu orang Kristen meninggal karena iman mereka. Ini artinya ada satu orang Kristen yang mati martir (di seluruh dunia) setiap enam menit sekali. Data ini tentu memilukan hati. Dalam bagian firman Tuhan hari ini, kita melihat kisah seorang martir, yaitu Stefanus, yang telah menyatakan imannya sekalipun nyawa sebagai taruhannya.

Ada dua hal menarik yang mungkin menjadi pertanyaan dalam bagian ini. Pertama, apa yang menyebabkan Stefanus dirajam batu oleh orang- orang Yahudi pada waktu itu? Apa hal yang membuat orang-orang tersebut tertusuk hatinya? Dalam hukum Yahudi, memang ada beberapa tindakan dosa yang melegalkan perajaman dengan batu. Dalam kasus ini, perkataan Stefanus tentang Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah adalah sebabnya. Ini dianggap sebagai penyetaraan Yesus sebagai Allah. Bagi mereka, ketika penghujatan dilakukan sampai pada taraf konsep ketuhanan, maka hukuman rajam batu menjadi sebuah hal yang mereka harus lakukan sebagai bentuk pembelaan terhadap keyakinan mereka.

Kedua, mengapa Stefanus demikian berani mengorbankan nyawanya demi penyebaran Injil? Jawabannya adalah karena konsep Yesus sebagai Tuhan adalah sesuatu yang penting. Bahkan ia mengikuti Yesus dengan pengorbanan nyawanya dan meyakini bahwa kematiannya akan menjadi kesaksian yang hidup bagi orang-orang untuk percaya kepada Kristus. Ini dinyatakan Stefanus dalam doa agar Allah tidak menghukum orang yang merajamnya, sebab mereka tidak tahu apa yang sedang mereka perbuat. Ini merupakan pengulangan dari doa Tuhan Yesus pada waktu disalib.

Marilah kita mengingat pemberitaan Injil yang dilakukan misionaris ke berbagai tempat. Pengorbanan yang mereka lakukan tentu bukan hal yang mudah. Meski tidak seperti mereka, kita juga dapat berbagian dalam pemberitaan Injil melalui lingkungan di sekitar kita, baik dalam keluarga, pekerjaan dan masyarakat. Kiranya Kristus dapat lebih diperdengarkan sehingga banyak orang menerima-Nya dan diselamatkan.

STUDI PRIBADI: Di mana Stefanus dirajam batu? Mengapa orang Yahudi dapat dengan bebas melakukannya tanpa intervensi kekuasaan Romawi?

Pokok Doa: Berdoalah bagi para misionaris dan pengabar Injil terutama di tempat yang sulit menerima Injil. Tuhan menolong dan memimpin pergumulan mereka.

Sharing Is Caring :

×

Kisah Para Rasul 7 : 54-60

Stefanus dibunuh -- Saulus hadir

54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.

55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."

57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.

58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.

59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

×

Kisah Para Rasul 6 : 8-15

Tuduhan terhadap Stefanus

8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,

10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."

12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,

14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."

15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

×

Kisah Para Rasul 4 : 31

31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

×

1 Korintus 15 : 4

4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *