Kesaksian Stefanus

“Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini... Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.” (KPR 6:9-10)



Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 6:9-10 | Ayat Bacaan: Kisah Para Rasul 6:8-15

Bette Davis, salah satu aktris besar dalam sejarah Hollywood. Salah satu kalimat bijaknya yang terkenal adalah “Kunci dari kehidupan adalah menerima tantangan. Begitu seseorang berhenti melakukan ini, dia sudah mati.” Davis dikenal karena kemauannya memerankan karakter yang tidak simpatik, serta aktingnya yang kuat dan ekspresif. Selain itu, Davis juga dikenal berani di luar layar, termasuk saat berjuang melawan studio film besar perihal peran dan kondisi kerja yang lebih baik bagi para seniman. Ia meninggal pada 6 Oktober 1989 di Neuilly-sur-Seine, Prancis, sebagai salah satu ikon abadi Hollywood.

Setiap manusia juga pasti mengalami tantangan, dan kisah Stefanus mengajar kita tentang keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapinya. Stefanus melakukan keajaiban dan tanda-tanda besar, bukan untuk pujian dari manusia, tetapi karena adanya dorongan kasih. Di sini, konflik yang dihadapi Stefanus mengingatkan kita bahwa jalan iman bukanlah jalan tanpa rintangan. Stefanus diperhadapkan pada tuduhan palsu, suatu pengalaman yang, sayangnya, mungkin juga kita alami dalam berbagai bentuk kehidupan ini. Uniknya, ketika ia berada di hadapan Mahkamah Agama, bukan amarah atau rasa takut yang terpancar dari diri Stefanus, melainkan ketenangan dan kedamaian, seolah-olah wajahnya seperti wajah malaikat. Stefanus tidak mundur dan menyerah ketika mengetahui kematian ada di depan matanya bahkan ia mengampuni orang-orang yang melemparinya dengan batu.

Hal ini mendorong kita merenungkan sikap kita dalam menghadapi tantangan dan ketidakadilan sebagai saksi-saksi Kristus. Bagaimana kita bisa meneladani Stefanus dalam berbicara kebenaran dengan hikmat dan memancarkan kedamaian meski di tengah situasi yang paling menantang? Apakah kita memiliki keberanian untuk tetap setia pada kebenaran, kasih, dan keadilan, bahkan ketika hal itu menuntut pengorbanan diri kita? Melalui kehidupan dan kesaksian hidup kita, kita dapat menjadi sumber cahaya dan harapan bagi orang lain, menunjukkan kekuatan kasih dan kebenaran di tengah dunia yang sering kali terasa penuh kegelapan dan putus asa.

STUDI PRIBADI: Stefanus melihat kemuliaan Tuhan dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah saat dihujani batu. Bagaimana visi ini dapat mengubah cara kita melihat penderitaan dan kesulitan dalam hidup kita?

Pokok Doa: Berdoa agar kita mampu melihat kemuliaan Tuhan dalam segala situasi, terutama pada saat kita menghadapi tantangan untuk menjadi saksi Kristus.

Sharing Is Caring :

×

Kisah Para Rasul 6 : 9-10

9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,

10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

×

Kisah Para Rasul 6 : 8-15

Tuduhan terhadap Stefanus

8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak.

9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus,

10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

11 Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan: "Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah."

12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

13 Lalu mereka memajukan saksi-saksi palsu yang berkata: "Orang ini terus-menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat,

14 sebab kami telah mendengar dia mengatakan, bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merubuhkan tempat ini dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita."

15 Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.

×

Kisah Para Rasul 4 : 31

31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.

×

1 Korintus 15 : 4

4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

×

Kisah Para Rasul 2 : 34a

34a Sebab bukan Daud yang naik ke sorga,

×

Kisah Para Rasul 2 : 34b

34b malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

×

Kisah Para Rasul 2 : 36

36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *