“Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” (Matius 6:20)
Pembahasan: Matius 6:20 | Bacaan setahun: Matius 6:19-21
Matius 6 : 19-21
Hal mengumpulkan harta
19 “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Pencapaian seseorang seringkali diukur oleh apa yang menjadi fokus dan yang diperoleh dalam kehidupannya. Bila orang tersebut hanya memfokuskan kepada sesuatu yang bersifat materi, maka hidupnya seringkali mengalami kekosongan (tidak bermakna).
Matius 6:19-21 adalah ajaran Yesus tentang harta dan kekayaan. Firman-Nya menggugah kita untuk mengevaluasi fokus hidup, menunjukkan bahwa kekayaan di dunia ini bukanlah tujuan utama. Di tengah-tengah dunia yang seringkali terpaku pada materi dan kekayaan, Yesus mengajarkan prinsip-prinsip kehidupan yang abadi yang tidak dapat dihancurkan oleh kerusakan atau kehilangan. Ayat-ayat ini mengingatkan kita untuk membangun kekayaan di surga, tempat nilai-nilai abadi dan kehadiran Allah yang kekal ada. Yesus membuka pengajaran-Nya dengan mengingatkan kita tentang kerentanan harta bumi. Harta yang diperoleh di dunia ini dapat rusak oleh waktu, korosi, atau pencurian. Sebaliknya, Yesus menegaskan pentingnya mengumpulkan kekayaan di surga, yang tidak terpengaruh oleh kondisi dunia ini. Ajaran ini mengajak kita untuk merenungkan prioritas hidup, memilih investasi yang benar-benar berharga.
Kebermaknaan ajaran ini bukan hanya tentang uang dan harta benda, tetapi juga tentang hati kita. Di dalam hati manusia terletak peta kecintaan dan fokus hidup. Apabila hati kita tertuju pada hal-hal yang bersifat duniawi semata, maka seluruh hidup kita akan tercermin dalam pencarian kepuasan diri sendiri. Tetapi, jika hati kita mengarah pada nilai-nilai abadi, hubungan dengan Allah, dan kasih kepada sesama, maka hidup kita akan diberkati dan memiliki makna yang mendalam.
Hari ini, ajaran Yesus menjadi panggilan untuk menyelidiki dan menata kembali prioritas hidup kita. Marilah kita mengisi hidup ini untuk membangun kekayaan di surga melalui kehidupan doa, keteladanan Kristus, dan pelayanan kepada sesama. Ajakan-Nya adalah untuk menjalani hidup yang tidak hanya bermakna secara temporal, tetapi bersifat kekal. Oleh karena itu, mari kita hidup dengan bijaksana, dengan fokus pada kebenaran-Nya, dan menginvestasikan hidup kita pada hal-hal yang abadi.
STUDI PRIBADI: Apa yang menjadi fokus hidup kita? Adakah harta kekayaan menjadi fokus hidup kita dan mengabaikan Kristus? Apa yang menghalangi kita fokus kepada Kristus?
Pokok Doa: Berdoa agar umat Tuhan belajar tidak mengutamakan dan cinta mamon (kekayaan dunia) tapi mengutamakan Kristus. Bagi para pemimpin Bangsa Indonesia, boleh memimpin dengan hati yang takut akan Tuhan.
Matius 6 : 19-21
Hal mengumpulkan harta
19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya.
20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.
21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Matius 5 : 14
14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Matius 5 : 39
39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
Matius 5 : 28
28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Markus 10 : 13-16
Yesus memberkati anak-anak
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Matius 19 : 13-15
Yesus memberkati anak-anak
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."
15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
Matius 5 : 22c
22c siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
Matius 23 : 17
17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?
Matius 5 : 23-26
23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,
24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.
25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.
26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.
1 Yohanes 4 : 20a
20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
1 Yohanes 4 : 20b
20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.