“Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkan dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.” (2 Korintus 6:17)
Bacaan hari ini: 2 Korintus 6:11-18 | Bacaan setahun: 2 Korintus 6
2 Korintus 6 : 11-18
Jangan ada lagi noda kekafiran
11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
13 Maka sekarang, supaya timbal balik–aku berkata seperti kepada anak-anakku–:Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.”
2 Korintus 6
Paulus dalam pelayanannya
1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.
2 Sebab Allah berfirman: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
3 Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.
4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;
7 dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela
8 ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,
9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati;
10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Jangan ada lagi noda kekafiran
11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.
12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
13 Maka sekarang, supaya timbal balik–aku berkata seperti kepada anak-anakku–:Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa.”
Belakangan ini, di berita atau sosial media, marak sekali pemberitaan kasus perselingkuhan. Aksi perselingkuhan ini dilakukan oleh berbagai golongan, mulai dari artis luar negeri, artis dalam negeri, tokoh agama, aparat pemerintahan sampai orang biasa dalam masyarakat. Melihat keadaan seperti ini, mungkin kita berpikir bahwa semakin sulit mencari orang yang bisa mencintai sepenuh hati hanya untuk satu orang, atau pasangannya. Ketidaksetiaan ini bukan hanya dalam relasi sesama manusia, bahkan antara umat dengan Allah sendiri. Teks kita hari ini berbicara juga tentang hati jemaat Korintus yang masih belum sepenuhnya diserahkan kepada Tuhan (ayat 11-12).
Allah menginginkan kita untuk hidup dalam kekudusan sepenuhnya. Sepenuhnya berarti kita tidak hidup setengah kudus dan setengah dunia, atau kita mencampurkan hidup kita dengan dunia. Allah ingin kita dapat hidup sepenuhnya di dalam kekudusan, seluruh ruang hati kita terbuka lebar (ayat 13) untuk Tuhan.
Dalam ayat 14-15, Paulus menyampaikan perbedaan hidup orang percaya dengan orang yang tidak percaya. Ada beberapa perbandingan yang digunakan seperti kebenaran dan kedurhakaan, terang dan gelap, serta Kristus dan Belial. Di sini, Paulus sedang memperlihatkan betapa berbedanya antara hidup orang percaya dengan orang yang tidak percaya.
Maka dari itu, kehidupan yang total atau yang sepenuhnya untuk Tuhan adalah sebuah kehidupan yang tidak ternodai dengan dunia. Oleh sebab itu orang percaya harus hidup sepenuhnya sesuai dengan kehendak Tuhan, tidak kompromi dengan ajakan duniawi. Ketika dunia menawarkan kemudahan tetapi dengan cara yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, maka sebagai orang percaya kita tidak boleh menerima dan mengikutinya. Mari, kita terus memberikan hati kita sepenuhnya kepada Tuhan.
STUDI PRIBADI: Apakah saat ini Anda sudah sepenuhnya memberikan hati kepada Tuhan? Apa saja hal-hal dunia yang masih dilakukan dan maklumi? Maukah Anda melepaskannya dan sepenuhnya kembali kepada Tuhan?
Pokok Doa: Mari berdoa agar Tuhan terus kuatkan komitmen kita untuk dapat menjadi orang percaya yang sepenuhnya memberi hati kepada Dia yang adalah pencipta kita.
2 Korintus 5 : 18
18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
2 Korintus 5 : 19
19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
2 Korintus 5 : 20
20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.
1 Korintus 6 : 10
10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1 Korintus 3 : 7
11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
1 Korintus 3 : 8
8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
1 Korintus 3 : 9
9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.