Tuhan, Raja Yerusalem

“Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: ‘Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?’ Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus!” (Maleakhi 3:8)



Bacaan hari ini: Maleakhi 3:6-12 | Bacaan setahun: Maleakhi 3

Salah satu alasan mengapa banyak orang Yahudi modern menolak Yesus ialah karena mereka tidak merasa Dia memenuhi nubuatan zaman Mesianik dalam Perjanjian Lama. Salah satunya dikisahkan pada bagian ini. Kita baca, Yerusalem awalnya ada dalam kondisi terdesak. Mereka dikalahkan dan direndahkan oleh beberapa bangsa (ay. 1-2). Tidak hanya itu, setengah dari penduduk Yerusalem dibawa untuk diasingkan, sementara yang tinggal mengalami penderitaan yang lebih buruk. Di tengah keadaan ini, Tuhan turun campur tangan, memberi Yerusalem kemenangan dan bangsa-bangsa lain dikalahkan. Puncaknya, Allah akan memerintah sebagai raja di Yerusalem. Hal ini menjadi pertanyaan bagi orang Yahudi modern: jika Yesus ialah Mesias, mengapa keadaan masih belum menjadi baik? Mengapa Allah belum memerintah sebagai Raja?

Menjawab perubahan keadaan, kita seharusnya mengakui bahwa iman Kristen telah membawa begitu banyak perubahan positif di dalam dunia, baik dalam hal moral, pengetahuan, teknologi, dsb. Sejarawan ateis, Tom Holland pun mengakui bahwa kita yang hidup pada masa kini seibarat ikan-ikan yang berenang dalam sebuah kolam yang bernama Kekristenan. Mengenai pemerintahan Allah, penulis Perjanjian Baru memberi tahu bahwa cara kerja Allah berbeda dengan apa yang diharapkan oleh orang Yahudi. Mereka memahami waktu secara linear: zaman ini akan berakhir dan berganti dengan zaman baru. Hal itu tidak sepenuhnya salah. Akan tetapi, penulis Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa ada irisan antara zaman ini dan zaman baru. Already but not-yet. Allah sudah memerintah di tengah-tengah dunia melalui Kristus, tetapi pemerintahan-Nya secara utuh baru akan terlihat ketika Yesus datang kedua kalinya.

Keyakinan bahwa Allah sudah menjadi Raja ialah sebuah penghiburan besar. Zaman kita hari ini terasa membingungkan dan penuh kekacauan. Tapi, Alkitab menyatakan bahwa Allah tetap pegang kendali. Tidak ada yang terjadi di luar kedaulatan-Nya. Karena itu, di tengah keadaan ini, panggilan kita bukan hidup dalam kekuatiran, tapi berteduh dalam kedaulatan Allah.

STUDI PRIBADI: Bagaimanakah keyakinan mengenai pemerintahan Allah memberi Anda penghiburan?

Pokok Doa: Doakan agar Allah menyatakan kemuliaan dan kebaikan-Nya di tengah situasi dunia yang terlihat kacau ini. 

×

Zakharia 14 : 1-2

1 Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan TUHAN, maka jarahan yang dirampas dari padamu akan dibagi-bagi di tengah-tengahmu. 2 Aku akan mengumpulkan segala bangsa untuk memerangi Yerusalem; kota itu akan direbut, rumah-rumah akan dirampoki dan perempuan-perempuan akan ditiduri. Setengah dari penduduk kota itu harus pergi ke dalam pembuangan, tetapi selebihnya dari bangsa itu tidak akan dilenyapkan dari kota itu.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *